Karawang (ANTARA News) - Para korban banjir di Perumahan Bintang Alam, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dievakuasi dengan menggunakan truk fuso petikemas, menyusul meningginya genangan air banjir di daerah tersebut. Para korban banjir di daerah itu harus menunggu giliran untuk dievakuasi, karena kendaraan truk fuso yang tersedia hanya satu unit. Sedangkan perahu karet yang disediakan pemerintah daerah setempat dan pihak swasta tidak cukup untuk mengevakuasi korban banjir yang jumlahnya banyak.

Petugas mengevakuasi para korban banjir ke tempat yang lebih tinggi yang dianggap aman. Di sekitar Perumahan Bintang Alam, banjir sudah meluas hingga ke gerbang perumahan itu. Sehingga akses jalan di perumahan itu tergenang setinggi perut orang dewasa.

"Banjir ini tidak terasa, tahu-tahu tingginya sudah mencapai pinggang. Kalau blok yang ada dipojok, berdekatan dengan Citarum, ketinggian airnya cukup tinggi, hampir mencapai langit-langit atap rumah ketinggiannya," kata Supri (37), warga korban banjir di Perumahan Bintang Alam, di Karawang, Minggu.

Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang latest cheat. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?

Dikatakannya, kenaikan air Astaga.com lifestyle on the net terasa pada Minggu pagi. Warga kemudian mengungsi serta menyelamatkan barang dan perabotan rumah tangganya ke tempat yang lebih aman.

Sejumlah warga di perumahan itu mengaku khawatir banjir di daerahnya akan berlangsung lama, karena ketinggian air semakin meningkat selama beberapa terakhir.

Selain mengungsi ke tenda di sekitar gerbang perumahan, banyak pula korban banjir yang mengungsi ke rumah saudaranya di sekitar Karawang. Bahkan, ada beberapa korban banjir yang mengungsikan keluarganya ke rumah saudaranya yang berada di informasi beasiswa luar negeri Karawang.

Seorang korban banjir lain di daerah tersebut, Hendro (33), mengaku terpaksa mengungsikan keluarganya ke rumah saudaranya yang berada di Bekasi, karena khawatir banjir di daerahnya akan semakin parah.

(KR-MAK/S026)