Terinspirasi Kematian Ayah
Are you looking for some inside information on tech? Here's an up-to-date report from tech experts who should know.

"Aku (sebenarnya) tak pernah benar-benar memutuskan terlebih dahulu mau menulis (lagu) apa. Aku hanya merasakan tiba-tiba desakan untuk menulis, tentang apa yang sedang kualami dan rasakan saat itu, termasuk segala monster dan ketakutanku," jelasnya. "Aku sudah sangat ambisius dan suka bermimpi sejak lama, sehingga aku biasanya tak merasakan banyak hal," katanya pula. Ketakutan dan monster dalam hidupnya yang disebutkan Gaga-lah, yang antara lain mendorongnya membuat lagu Speechless. Sebuah lagu tentang ketakutannya akan kematian, atau tepatnya lagi: kematian ayahnya. "Ibuku tiba-tiba menelepon dan aku merasa sangat terguncang. Aku (saat itu) sedang menjalani tur dan tak bisa meninggalkannya. Maka aku pergi ke studio, dan menulis lagu ini, Speechless, yang isinya adalah tentang segala kontak telepon itu," tuturnya. "Ayahku biasanya meneleponku setelah dia selesai minum-minum, dan aku biasanya tak tahu apa yang akan kukatakan. Aku speechless (tak bisa berkata-kata), dan aku hanya takut akan kehilangan dia (ayah) sementara aku tak berada di sana," katanya. "Saat aku akhirnya berada di jalurku (dunia pertunjukan), saat kau (merasa) begitu rapuh bersama penontonmu setiap malam ... Bagiku, menjadi seorang artis adalah menjalani kesendirian di tengah publik," katanya. Jadi, aku menjadi diriku sendiri di depan publik setiap malam, dan semua monster dan ketakutanku keluar dari diriku dan aku pun kemudian mulai menulis lagu," Gaga menambahkan. (ito/JPNN)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home