Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para nelayan dan jasa pelayaran agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan Provinsi Aceh. Bagian komunikasi BMKG Blang Bintang, Aceh Besar, Avianto, Rabu, menyebutkan perkiraan gelombang tinggi di perairan utara dan timur Provinsi Aceh mencapai 2 hingga 3 meter, sedangkan gelombang tinggi di perairan sebelah baratnya  diperkirakan mencapai 0,50 sampai 1,5 meter sepanjang hari Rabu (23/12).

Sementara itu, ratusan penumpang kapal penyeberangan melalui pelabuhan Ulee Lhue (Banda Aceh) ke Balohan (Sabang) kecewa karena KMP BRR tidak jadi berangkat Rabu ini.

Abdullah, seorang calon penumpang KMP BRR menyatakan seharusnya pihak ASDP tidak menjual tiket kepada masyarakat jika memang cuaca di perairan tidak memungkinkan kapal untuk berangkat.

Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.

"Kami kecewa, sebab sudah berada di dalam kapal, namun tiba-tiba kapal tidak berangkat ke Sabang," katanya.

Kepala PT berita indonesia terbaru Fery ASDP Cabang Banda Aceh, Teuku Ridha, menyatakan lebih mengutamakan keselamatan penumpang, dengan tidak memberangkatkan kapal dari Banda Aceh ke Sabang dan sebaliknya.

"Kami berkoordinasi dengan pihak Syahbandar di pelabuhan dan BMKG Blang Bintang terkait cuaca. Kalau cuaca sangat berbahaya bagi keselamatan pelayaran maka kapal tidak bisa dipaksakan untuk berangkat," katanya.

Jalur penyeberangan Ulee Lhue-Balohan "lumpuh" sejak Senin (21/12) dan hingga kini kapal angkutan tidak diizinkan untuk berlayar akibat cuaca yang tidak menguntungkan.

"Calon penumpang bisa mempergunakan tiket yang telah dibeli hari ini (Rabu,23/12) untuk digunakan besok (Kamis) jika cuaca tidak membahayakan bagi keselamatan pelayaran. Kami juga bersedia untuk mengembalikan tiket yang sudah dibeli itu," katanya. (*)