Jakarta, (ANTARA News) - Ketika menjodohkan derap perjuangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sisi seksi dari tren fesyen 2010, maka tiga serangkai peribahasa bahasa Latin memampatkan tiga makna waktu dari lakon manusia. Manusia mengamini kredo bahwa hewan dapat mengetahui, tetapi hanya manusia mengetahui bahwa dirinya mengetahui. Proklamasi yang mustajab?

Tidak ingin tergilas helaan waktu, jawabnya dua huruf saja, ya. Sebabnya, waktu mengungkapkan semuanya (tempus omnia revelat), kata penulis asal Cartgho, Afrika, Tertuliannus. Engkau akan kehilangan waktu lebih cepat daripada kata-katamu (tempus te citius quam oratio deficiet), kata ahli pidato, pengacara dan filsuf Roma, Cicero.

Nah, kedua peribahasa itu dikunci oleh ungkapan, waktu bergegas, jam berlari (tempus ruit, hora fluit). Salah satu contohnya, tren fesyen 2010.

Makin seksi, ini kata kunci dari gemerlap jagat fesyen di 2010. Memamerkan dan memergoki pesona tungkai dengan mengenakan busana celana pendek (hot pants) dapat membetot label para cewek seksi metropolitan yang mengidolakan penampilan yahud karena mengusung ujaran nyerempet gejala narsistik dalam tutur Betawi, "ini gue banget lho!"

Seksi nyatanya tidak sendiri. Gaya celana kulot, yakni celana setengah paha mencitrakan guratan sportif. Belum lagi ada gaya celana kelaki-lakian (boyish) yang memiliki panjang dua inci dari pangkal paha.

Untuk mengesankan imaji kelaki-lakian, celana ini dapat digabungkan dengan jaket panjang atau kemeja. Narasi seksi terus menggigit dengan mengutip revolusi kecil-kecilan karena setelan blazer tampil makin tegas dengan penyertaan bantalan bahu. Kesannya "funky".

Narasi dari tren fesyen yang dipungut dari penuturan sebuah harian media nasional itu mengerucut kepada makna antropologis tubuh yang diutarakan oleh filsuf Pierre Bourdieu.

Ia mengajukan pertanyaan subversif, mengapa orang menggelontorkan uang untuk menginvestasikan tubuhnya dalam dunia fesyen? Jawabnya, karena ada "proyek tubuh".

Sebuah nukilan kisah Fabel Aesop dapat menjelaskan gagasan njlimet itu. Alkasih, seorang gembala kambing berjalan cemas di lereng gunung, karena belum semua kambingnya pulang kandang. Ia melihat kambing yang hilang itu di kejauhan. Ia memanggil dengan bersiul berulang-ulang, kambing itu tidak mempedulikannya.

Jika Anda tidak memiliki rincian yang akurat mengenai latest cheat, maka Anda mungkin bisa membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.

Kehilangan kesabarannya, gembala itu mengambil batu dan melemparkannya kepada hewan itu. Ia tidak bermaksud menyakitinya, tapi tanpa sengaja batu itu mengenai kepala kambing itu dan mematahkan ujung tanduknya. "Astaga" pekik gembala itu sambil berlari ke arah kambing itu. "Tolong jangan katakan pada petani itu apa yang aku lakukan pada tandukmu."

"Bodoh sekali," ejek kambing itu. "Apakah kau tidak tahu tandukku yang patah akan menunjukkan apa yang kaulakukan padaku walaupun aku tidak mengatakan pada petani?"

Weleh...weleh. Kalau manusia dapat mengetahui bahwa dirinya mengetahui dalam ziarah waktu yang bersegera dan dentang jam yang berdegup, maka tidak ada gunanya menyembunyikan apa yang tidak bisa disembunyikan. Seksi dan funky: tren fesyen 2010.

Jangan malu-malu kucing untuk tampil makin seksi dan makin funky. Pragmatisme berada di garda depan lewat dua pemikir kondang Wiliam James dan John Dewey. Menurut keduanya, tolok ukur bagi benar tidaknya suatu pengertian justru terletak dan terbukti kepada efektivitasnya bagi perilaku manusia. Yang benar dan yang bernilai adalah yang berguna.

Apa yang bernilai dan apa yang berguna ketika seorang perwakilan Gerakan berita indonesia terbaru Bersih memberikan kapsul kepada Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah di depan Gedung KPK. Kapsul itu disimbolkan agar KPK tidak tampil loyo dalam membuka skandal Century dan Anggodo Widjojo.

"Kemungkinan besar (Anggodo) akan menjadi tersangka," kata Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto seusai menghadiri diskusi bertajuk Aspek Hukum Penanganan Permasalahan Bank Century.

Alih-alih, pemerintah telah membeli 79 mobil mewah jenis Toyota Crown Royal Saloon untuk para menteri dan pejabat negara lainnya. Sejumlah menteri telah menggunakan kendaraan itu. Namun, ada juga pejabat yang mengembalikannya dengan alasan lebih seksi dan funky memakai kendaraan pribadi.

Tidak ingin terjerambab dalam "otak-atik gathuk", narasi mengenai tren fesyen 2010, derap KPK dan penyediaan mobil mewah merujuk kepada istilah "nomenklatura": sistem yang dibuat untuk mengatur pekerjaan, kehidupan dan hak-hak istimewa kelompok elit.

Menjejak 2010, nomenklatura bagi rakyat terpadatkan Tragedi Oedipus yang didramakan oleh Sophokles. Tragedi Oedipus, kata dosen filsafat, mendapatkan nilainya justru karena memperlihatkan usaha manusia melawan kekuasaan, termasuk kekuasaan takdir, meski berujung dengan kekalahan.

Rakyat paling kecil tidak perlu "nrimo ing pandum", yang artinya kurang lebih menyerah kepada takdir. Tidak ada guna, tidak ada manfaat, menyembunyikan apa yang memang tidak bisa disembunyikan. Seksi dan funky, kredo 2010.(*)